Konsep New Media

New Media

Konsep New Media

New Media atau Media Baru adalah istilah yang dimaksudkan untuk mencakup kemunculan digital, komputer, atau jaringan teknologi informasi dan komunikasi di akhir abad ke-20. Sebagian besar teknologi yang digambarkan sebagai media baru adalah digital, seringkali memiliki karakteristik dapat dimanipulasi, bersifat jaringan, padat, mampat, interaktif dan tidak memihak. Secara sederhana media baru adalah media yang terbentuk dari interaksi antara manusia dengan komputer dan internet secara khususnya. Termasuk di dalamnya adalah web, blog, online social network, online forum dan lain-lain yang menggunakan komputer sebagai medianya. 

Menurut para ahli : 

Menurut Everett M. Rogers (dalam Abrar, 2003:17-18) merangkumkan perkembangan media komunikasi ke dalam empat era. Pertama, era komunikasi tulisan, Kedua, era komunikasi cetak, Ketiga, era telekomunikasi, dan Keempat, era komunikasi interaktif. Media baru adalah media yang berkembang pada era komunikasi interaktif. 

Menurut Ron Rice mendefinisikan media baru adalah media teknologi komunikasi yang melibatkan komputer di dalamnya (baik mainframe, PC maupun Notebook) yang memfasilitasi penggunanya untuk berinteraksi antar sesama pengguna ataupun dengan informasi yang diinginkan. 

Sementara menurut McQuail, media baru adalah tempat dimana seluruh pesan komunikasi terdesentralisasi; distribusi pesan lewat satelite meningkatkan penggunaan jaringan kabel dan komputer, keterlibatan audiens dalam proses komunikasi yang semakin meningkat.

Komponen New Media

Pada new media ada beberapa komponen seperti pembuat, penyalur dan pemakai juga media yang digunakan agar dapat berhubungan dengan new media, diantaranya adalah sebagai berikut :

  • Produsen merupakan orang yang menciptakan wadah atau sarana new media itu sendiri komponen ini berperan sebagai pencipta atau pembentuk new media. 
  • Distributor adalah sebuah perantara yang menghantarkan sarana media atau bisa disebut media yang berfungsi mengahantarkan pemakai untuk memakai sarana itu sendiri. 
  • Konsumen adalah orang yang berperan sebagai konsumen sebuah sarana media atau new media yang berfungsi untuk memakai new media.

Proses Pengembangan Aplikasi New Media :
  1. Konsepsi : Pada tahap ini gambaran mengenai aplikasi yang akan dibuat dibentuk. Gambaran harus dapat menjelaskan poin-poin inti dari aplikasi yang akan dibuat secara umum.
  2. Analisa : Pada tahap ini konsep yang dibuat dianalisa secara pemrograman untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan untuk mengembangkan konsep menjadi suatu aplikasi serta alur proses pada aplikasi secara jelas.
  3. Simulasi : Pada tahap ini disimulasikan proses-proses yang akan terjadi pada aplikasi yang akan dibuat. Proses-proses yang disimulasikan melingkupi :
    - Alur suatu proses dalam berbagai macam kondis. 
    - Keluaran yang diharapkan dari setiap proses. 
    - Eror-eror yang mungkin terjadi. 
    - Proses-proses yang bersifat kritis dan sensitif. 
  4. Algoritma : Pada tahap ini dibuat algoritma pemrograman yang dapat menerangkan proses-proses secara programatik. Algoritma yang dibuat harus sejalan dengan simulasi yang telah dilakukan.
  5. Konstruksi : Pada tahap ini seluruh algoritma yang dibuat diimplementasikan pada level pemrograman. Di sini dibuat produk dari konsep yang dibuat sebelumnya.
  6. Evaluasi : Pada tahap ini dicek secara keseluruhan aplikasi yang telah dibuat. Program harus berjalan sesuai dengan yang telah dicanangkan. Apabila ada kesalahan maka harus dicari tahu di bagian mana kesalahan tersebut terjadi dan ulangi kembali pengembangan aplikasi dari tahap tersebut. 

Tahapan Pengembangan Aplilkasi New Media : 

  1. Fase requirement atau penelusuran kebutuhan, pada fase ini kita mencari tahu sebenarnya apa yang dibutuhkan, tujuan dari suatu proyek pengembangan aplikasi, dan seperti apa hasil yang diinginkan. 
  2. Fase analisa, pada tahapan ini berdasarkan hasil penelusuran kebutuhan maka kita akan memutuskan seperti apa aplikasi yang ingin dibuat, future apa saja yang diperlukan, masalah yang kemungkinan kita hadapi, apa saja yang kita perlukan dalam proses pengembangan,dsb.
  3. Fase perancangan, pada tahapan ini kita akan membuat rencana atau rancangan mengenai aplikasi yang akan dibuat berdasarkan hasil analisa sebelumnya. 
  4. Fase pengembangan , tahapan implementasi hasil dari analisa dan perancangan. Pada tahap ini kita akan menulis kode program sesuai yang telah direncanakan sebelumnya pada fase perancangan. Pada tahapan ini juga dilakukan pengujian terhadap suatu fungsi apakah telah berjalan sesuai yang diinginkan. 
  5. Fase installasi, setelah memastikan bahwa semua fungsi telah berjalan baik dan telah memenuhi kriteria yang diinginkan pada fase requirement maka aplikasi akan di-setup pada server atau komputer yang akan digunakan untuk menjalankan aplikasi ini.

Contoh Aplikasi New Media :

Vine adalah aplikasi layanan berbagi video berdurasi pendek. Dibuat pada Juni 2012 dan diakuisisi oleh Twitter pada Oktober 2012.

Layanan ini mengizinkan pengguna untuk merekam dan menyunting video selama enam detik serta dapat diunggah secara langsung ke situs jejaring sosial Vine, maupun beberapa situs lain seperti Facebook dan Twitter. Aplikasi Vine dapat digunakan untuk menjelajahi video yang dibuat oleh pengguna lain dengan beberapa kategori yang tersedia. Kategorinya antara lain animal, music, art, comedy, omg, sport, dance, style, family, diy, news, places, food, the zone, dll.

Aplikasi Vine bisa diakses melalui iOS, Android maupun Windows. Desain aplikasi yang menarik dan tidak terlalu rumit membuat aplikasi ini menyenangkan untuk dilihat dalam jangka waktu lama. Ditambah dengan berbagai kategori yang ada membuat pengguna tidak akan bosan dan kehabisan video yang akan mereka tonton. 

Vine mungkin mirip dengan YouTube dan Instagram. Namun yang membedakannya adalah video yang ada di vine hanya berdurasi selama 6 detik. Sebelum Instagram meluncurkan fitur video yang juga berdurasi singkat, vine sudah lebih ada terlebih dahulu. 

Fitur

Vine dapat merekam video pendek selama enam detik ketika merekam menggunakan aplikasi. Kamera akan merekam gambar jika pengguna menekan tombol, memungkinkan untuk membuat animasi stop motion.

Fitur tambahan mulai diimplementasikan pada Juli 2013; di antaranya menambahkan grid dan ghost image tools untuk kamera, saluran (termasuk video pengguna populer), fungsi untuk "revine" video dari pengguna lain, dan post pribadi.

Pada Juli 2014, Vine memperbarui aplikasinya dengan fitur "loop count" yang dapat menghitung seberapa sering pengguna melihat video. Fitur "loop count" juga ditambahkan ke dalam layanan situsnya.

Kita pun bisa mengikuti (following) sesama pengguna atau hanya mengikuti pengguna yang menurut kita menarik, sama seperti twitter namun tidak ada fitur tambahan chatting.

Para pengguna vine biasa disebut viner, viner di Indonesia sudah lumayan banyak terbukti dengan adanya komunitas komunitas vine Indonesia yang masih aktif meng-upload video-video setiap harinya.

Sumber :

Komentar